Banda Aceh - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Drs. Abdurrahman Ahmad mengharapkan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah sebaiknya tidak dulu meninggalkan Aceh di saat sedang terjadinya bencana alam banjir dan longsor.

“Masyarakat Aceh terutama yang mengalami dampak langsung dari bencana, sangat membutuhkan kehadiran gubernur untuk memimpin langsung proses penanganan bencana di lapangan. Kehadiran pemimpin akan membawa ketenangan bagi warga yang sedang kesusahan,” ujar Abdurrahman kepada wartaan di Banda Aceh, Senin (3/11/2014).

Pernyataan itu disampaikannya terkait keberangkatan Gubernur Zaini ke Jakarta pada Senin pagi, untuk menghadiri suatu rapat dengan Presiden Jokowi.

Politisi Partai Gerindra yang sudah meninjau langsung lokasi bencana longsor di Gunung Paro, Minggu (2/10) sore ini menambahkan, sikap Gubernur tersebut akan terkesan di mata masyarakat yang sedang kesusahan akibat bencana, seperti lari dari tanggung jawab.

Kalau perlu, lanjut Abdurrahman, Gubernur Aceh ikut membuka posko dan bermalam di lokasi banjir dan longsor untuk memantau penanganan bencana.

“Gubernur jangan sepenuhnya percaya kepada pejabat SKPA. Karena kerap mereka memberikan laporan asal bapak senang kepada Gubernur. Saya sudah membuktikannya. Saat kita tanya, SKPA jawab sudah ditangani, tapi ketika kita turun ke lapangan tidak ada terlihat penanganan apa-apa oleh SKPA, yang siaga malah aparat TNI/Polri,” tegasnya.

Abdurrahman Ahmad juga meminta pemerintah provinsi serius dalam menangani tanah longsor yang menimbun badan jalan Banda Aceh-Calang di kawasan Gunung Paro di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.

Menurutnya, belasan ribu masyarakat dari 28 desa di Kecamatan Lhoong saat ini terkurung karena terputusnya transportasi akibat ruas jalan nasional yang tertimbun longsor sejak 1 Nopember 2014.

“Kalau hari ini (Senin, 3/11), akses jalan ke Kecamatan Lhoong tidak bisa dibuka, maka kami khawatirkan masyarakat Lhoong akan kelaparan akibat kehabisan stok barang kebutuhan pokok. Ini paling penting dipikirkan oleh pemerintah, yakni menyelematkan warga,” kata Abdurrahman asal daerah pemilihan Aceh Besar, Banda Aceh dan Kota Sabang ini.

Sebab, untuk masuk ke Kecamatan Lhoong hanya bisa dilalui dari Banda Aceh-Lamno. Akses dari Lamno juga terputus setelah longsoran terjadi di kawasan Gunung Geurutee. Sedangkan lewat laut juga sangat riskan dikarenakan cuaca perairan laut kurang baik.(nal)

Sumber : serambinews.com

Posting Komentar

 
Top